Pameran ini merupakan hasil penelusuran sejarah Gombong berdasarkan bukti sejarah maupun ingatan warga Gombong. Proses penelusuran mendapatkan bantuan dari Lotte van der Voort, seorang peneliti dari Amsterdam Belanda. Pameran yang diadakan pada 12 – 17 Agustus ini diawali dengan sebuah diskusi dengan topik sejarah lokal. Diskusi diikuti oleh 40 orang masyarakat Gombong yang terdiri dari guru, budayawan, seniman dan masyarakat umum. Dalam pameran ini ditampilkan total 53 foto dan dokumen terkait sejarah Gombong, sebagian diambil dari website/situs sejarah juga dari keluarga di Gombong. Selain itu juga dipamerkan berbagai artefak milik warga seperti Klewang KNIL, telepon, mesin ketik dan album foto-foto lama.
Tembang Ukara adalah sebuah pagelaran kolaboratif beberapa bentuk kesenian tradisional Jawa yang diadakan oleh Roemah Martha Tilaar bekerjasama dengan Komunitas Seni Tradisional “Kalangan Macapatan”. Dalam pagelaran ini dipadukan seni tembang Macapat, geguritan (puisi Jawa), dolanan tradisional dan seni tari. Selain para pegiat komunitas, Tembang Ukara juga melibatkan para siswa SD N Kalibeji, Sempor serta SMA Purnama Gombong. Selain Tembang Ukara, Kalangan Macapatan bersama RMT juga telah dua kali melakukan pagelaran. Yang pertama adalah teatrikalisasi puisi bekerjasama dengan para pemain teater muda Gombong. Yang kedua, pagelaran macapat Dras Sumunar karya Tetet Sri Wd.