Roemah Martha Tilaar merupakan bentuk dari cita-cita Ibu Martha Tilaar untuk turut membangun kota kelahirannya, Gombong. Cita-cita yang kemudian coba diwujudkan oleh putrinya yaitu Ibu Wulan Tilaar sebagai cerminan rasa bakti.
Roemah Martha Tilaar resmi dibuka untuk publik sejak Desember 2014. Melalui ragam kegiatan dan program mulai dari diskusi, lokalatih, festival, pertunjukan dan pameran seni, Roemah Martha Tilaar mencoba menjadi wahana yang mempertemukan individu dan kelompok untuk berbagi ide dan mendorong kerja-kerja kolaboratif lintas disiplin sekaligus juga wahana pendidikan dan hiburan. Harapannya semua itu akan bermuara kepada kemanfaatan dan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
Roemah Martha Tilaar yang mulanya adalah rumah keluarga besar Liem diperkirakan telah dibangun pada tahun 1920 oleh Liem Siaw Lam atau biasa dikenal oleh penduduk sekitar dengan panggilan Baba Solam. Keluarga Liem Siaw Lam dikenal sebagai keluarga pengusaha kaya Tionghoa sekaligus dermawan, selain menjadi penyalur hasil bumi, bisnis keluarga Liem Siaw Lam yang lain adalah juga mengelola peternakan yang menghasilkan daging dan susu.
Di rumah inilah Ibu Martha Tilaar sebagai cucu dari Liem Siaw Lam lahir dan tinggal hingga umur 10 tahun. Rumah ini menjadi saksi bagaimana semangat kewirausahaan juga kreatifitas Ibu Martha Tilaar dipupuk sedari beliau masih kanak-kanak.
VISI
Menjadi wahana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang handal dan terpercaya di wilayah Gombong dan sekitarnya sebagai bagian dari kontribusi terhadap pembangunan Indonesia.
MISI