2020, Roemah Martha Tilaar Genap Seabad

Gombong, sebuah kecamatan yang termasuk dalam lingkup administrasi Kabupaten Kebumen. Kota ini sempat menjadi pusat ekonomi pasca dibangunnya Benteng Cochius (sekarang van der Wijck) pada 1840an hingga 1960. Jalan nasional yang membelah Gombong menjadi dua, bersama Pasar Wonokriyo mendorong tumbuhnya kawasan perdagangan hingga sekarang. Dari jalan nasional masuk 100 meter ke utara tepatnya melalui Jalan Sempor Lama, sebuah rumah bergaya Indische berdiri kokoh menyongsong datangnya satu abad usia.

Seabad adalah waktu yang cukup untuk pergantian generasi. Bersamanya ikut pula pergantian zaman yang dipengaruhi perkembangan teknologi. 1920 berdiri, tahun ini genap 100 tahun bangunan ini menjadi saksi lika-liku nasib manusia di Gombong yang kaya peninggalan budaya. Sejak difungsikan menjadi museum Roemah Martha Tilaar (RMT) pada akhir tahun 2014, rumah keluarga Liem yang sempat 50 tahun ditinggalkan penghuninya ini kembali hangat oleh beragam aktivitas masyarakat di bawah pengelolaan Yayasan Warisan Budaya Gombong.

Sepanjang tahun 2014-2020 tercatat seratusan kegiatan dengan beragam tema seperti kesehatan, budaya, seni, pendidikan, dan lingkungan melalui penyelenggaraan diskusi, seminar, pelatihan, pameran, hingga festival. Museum menjadi wadah, menjadi konteks bagi konten-konten kegiatan yang pada intinya adalah sarana penyaluran ekspresi dan kebutuhan masyarakat di ranah sosial.

RMT membuka pintu selebar-lebarnya bagi komunitas setempat dan kelompok masyarakat lain untuk melakukan kegiatan. Sanggar Tari Dhea, Orkestra Pelajar SMAN 1 Gombong, Komunitas SRMB, dan Forum UMKM Online menjadi mitra-mitra pertama yang mengisi rumah ini. Semangat berkreasi dan berekspresi menyebar dan menarik kelompok lain untuk datang dan ikut membuat kegiatan kolaborasi. Di antaranya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Lingkar Sastra Gombong (Lisong), Komunitas Pusaka Gombong (KOPONG), Paguyuban Duta Wisata Kebumen, Asosiasi UKM Kebumen, dan komunitas-komunitas lain dari berbagai kalangan.

“Niat yang baik akan dipertemukan dengan niat-niat baik yang lain,” demikian kata Ibu Martha Tilaar pada suatu ketika di awal-awal kunjungan pasca museum diresmikan.

Desember nanti akan menjadi puncak perayaan seabad Roemah Martha Tilaar dan lima tahun Yayasan Warisan Budaya Gombong. Berbagai kegiatan akan diadakan di antaranya pameran, pementasan dramatari, festival, dan penyerahan hasil riset dan karya kolaborasi seniman lokal kepada perwakilan masyarakat Kabupaten Kebumen.

Perayaan tersebut akan menjadi momen penyampaian rasa syukur dan terima kasih dari segenap pengurus Yayasan Warisan Budaya Gombong kepada semua pihak yang telah bersedia mendukung dan bekerja sama dalam memperluas kebermanfaatan RMT di tengah masyarakat Gombong dan sekitarnya.

Selamat merayakan satu abad Roemah Martha Tilaar!

#BeraniBertumbuh

Artikel lainnya