Dalam tiga tahun terakhir berbagai komunitas yang digawangi anak muda mulai bermunculan. Komunitas-komunitas tersebut bergerak di sejumlah bidang, seperti pendidikan, seni dan budaya, lingkungan, fotografi, pendampingan usaha mikro kecil menengah (UMKM), hingga pariwisata.
SEJUMLAH komunitas muda meliputi Kebumen Keren, Heart of Spora, Bengkel Mimpi, Pansela, Komunitas Kedung, Kebumen M e n g a j a r , Komunitas Pusaka Gombong (Kopong), Forum UMKM Online. Kemudian Kampung Wisata Inggris Kebumen, Berita Kebumen, Kebumen Memotret, Eksplore Kebumen, Likuran Paseduluran, dan Fasilitator Muda. Bahkan sebanyak 14 komunitas tersebut sudah terjalin komunikasi dalam forum bertajuk Silaturahmi Komunitas Muda Kebumen (Silakoma).
Ya, di antara komunitas yang ada, beberapa cukup intens pada branding Kabupaten Kebumen. Sebut saja komunitas Kebumen Keren yang secara konsisten menunjukkan kepada dunia tentang keindahan alam Kebumen. Melalui media sosial baik Instagram maupun Facebook, beragam foto maupun video diunggah hingga sejumlah lokasi yang sebelumnya belum dikenal sekarang ini menjadi destinasi wisata alternatif. ”Kami memilih untuk menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan,” kata Iqbal Kausar, salah satu pegiat Kebumen Keren saat pertemuan di Roemah Matha Tilaar (RMT) Gombong, barubaru ini.
Selain Kebumen Keren, satu lagi komunitas yang cukup eksis dalam mempromosikan pariwisata Kebumen adalah Kebumen Memotret sebuah komunitas fotografi yang digawangi fotografer Resky Abdillah Faisal. Tak sekadar mempublikasikan foto-foto tentang Kebumen melalui Instagram maupun Facebook, komunitas yang memiliki lebih dari 30.000 follower pada akun Instagram, juga aktif menggelar temu darat. Antara lain mengadakan hunting foto bersama hingga pelatihan fotografi dengan menghadirkan para fotografer profesional.
Dengan banyaknya anggota yang mengunggah foto dengan tagar Kebumen, seringkali muncul objek foto yang unik dan indah di sejumlah lokasi tersembunyi yang belum dikenal luas oleh masyarakat. Setelah foto-foto indah itu muncul di media sosial, biasanya mengundang penasaran para netizen untuk mendatangi lokasi dalam foto tersebut.
Dorong Kesadaran
Sejumlah lokasi menjadi populer setelah diunggah di media sosial. Sebut saya Bukit Pentulu Indah atau yang populer dengan Bukit PI di Desa/Kecamatan Karangsambung. Saat ini lokasi yang berada di kawasan geologi Karangsambung tersebut cukup ramai didatangi wisatawan yang ingin melihat matahari terbit yang menawan. Bahkan, tidak sedikit wisatawan dari luar daerah yang berkemah di hutan pinus tersebut. Ramainya Bukit PI menjadi berkah tersendiri bagi warga desa.
Keindahan foto-foto itu memantik kesadaran masyarakat bahwa banyak potensi yang dimiliki desa mereka. Akhirnya sejumlah pemerintah desa melakukan pembenahan dan mengelola secara profesional dengan membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Di Desa Pasir, Kecamatan Ayah, misalnya, sejumlah pantai di desa itu dikelola dengan baik. Sebut saja Pantai Watu Bale, Pantai Pasir, Pantai Lampon, Tanjung Karang Pengantin, dan Pantai Gebyuran. Setelah lokasi itu mulai ramai, warga membuat akses jalan untuk memudahkan wisatawan berkunjung ke lokasi itu.
Para pengelola kemudian memoles sejumlah objek wisata, dilengkapi fasilitas spot untuk foto. Sejumlah lokasi baru lain yang dipopulerkan oleh komunitas ialah Curug Kedungdawa di Desa Seliling, Kecamatan Alian, sebuah air terjun dalam gua yang sangat indah. Juga, Pantai Karangagung di Kecamatan Ayah, sebuah pantai dengan aneka batu karang berbentuk unik, di antaranya karang berada sekitar 150 meter dari garis pantai. ‘’Kami berharap pemerintah daerah lebih proaktif mempromosikan berbagai wisata daerah. Komunitas fotografi siap jadi mitra dalam menyosialisasikan keunggulan daerah,’’ ujar Resky Abdillah Faisal.
Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad mengapresiasi perjuangan komunitas muda tersebut. Dia berharap sukarelawan dalam komunitas tidak tertutup hanya dari kalangan mahasiswa, tapi juga para pejabat, politikus, pengusaha, dan profesi lain dapat turun serta dalam beraktivitas mengabdikan diri kepada masyarakat, tentu dengan tulus dan ikhlas.
Melihat hal itu, pihaknya optimistis Kebumen lima tahun yang akan datang, karena kemajuan suatu daerah tergantung pada partisipasi masyarakatnya. Salah satu wujud nyata adalah melalui gerakan nyata para pelaku komunitas. ”Diharapkan komunitas dapat menjadi mitra dari pemerintah daerah dan dengan diadakannya forum ini, mereka dapat saling mengenal dan berjejaring untuk melihat arah yang lebih besar untuk Kebumen,” ujarnya.
Pimpinan Roemah Martha Tilaar Sigit Tri Prabowo mengaku tercengang melihat selama dua tahun ini di Kebumen bermunculan berbagai komunitas yang dengan tulus berkontribusi bagi kemajuan masyarakat. Mereka beraktivitas tanpa pamrih, tidak membawa kelompok maupun golongan mana pun. ‘’Saya berharap forum ini dapat menjadi ajang berjejaring bagi komunitaskomunitas muda tersebut.
Sumber : Suara Merdeka Suara Kedu
Supriyanto-27
1 Maret 2017 1:02 WIB
http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/komunitas-muda-gairahkan-wisata/